Kamis, 25 November 2010

kelapa sawit dan manfaatnya


Kelapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit kedua dunia setelah Malaysia. Di Indonesia penyebarannya di daerah Aceh, pantai timur Sumatra, Jawa, dan Sulawesi.
Kelapa sawit berbentuk pohon Tingginya dapat mencapai 24 meter. Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping. Selain itu juga terdapat beberapa akar napas yang tumbuh mengarah ke samping atas untuk mendapatkan tambahan aerasi.
Seperti jenis palma lainnya, daunnya tersusun majemuk menyirip. Daun berwarna hijau tua dan pelepah berwarna sedikit lebih muda. Penampilannya agak mirip dengan tanaman salak, hanya saja dengan duri yang tidak terlalu keras dan tajam. Batang tanaman diselimuti bekas pelepah hingga umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelapah yang mengering akan terlepas sehingga penampilan menjadi mirip dengan kelapa.
Bunga jantan dan betina terpisah namun berada pada satu pohon (monoecious diclin) dan memiliki waktu pematangan berbeda sehingga sangat jarang terjadi penyerbukan sendiri. Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan panjang sementara bunga betina terlihat lebih besar dan mekar.
Tanaman sawit dengan tipe cangkang pisifera bersifat female steril sehingga sangat jarang menghasilkan tandan buah dan dalam produksi benih unggul digunakan sebagai tetua jantan.
Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah tergantung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul dari tiap pelapah. Minyak dihasilkan oleh buah. Kandungan minyak bertambah sesuai kematangan buah. Setelah melewati fase matang, kandungan asam lemak bebas (FFA, free fatty acid) akan meningkat dan buah akan rontok dengan sendirinya.
Buah terdiri dari tiga lapisan:
§  Eksoskarp, bagian kulit buah berwarna kemerahan dan licin.
§  Mesoskarp, serabut buah
§  Endoskarp, cangkang pelindung inti
Inti sawit (kernel, yang sebetulnya adalah biji) merupakan endosperma dan embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi.
Kelapa sawit berkembang biak dengan cara generatif. Buah sawit matang pada kondisi tertentu embrionya akan berkecambah menghasilkan tunas (plumula) dan bakal akar (radikula).

Syarat hidup
Habitat aslinya adalah daerah semak belukar. Sawit dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis (15° LU - 15° LS). Tanaman ini tumbuh sempurna di ketinggian 0-500 m dari permukaan laut dengan kelembaban 80-90%. Sawit membutuhkan iklim dengan curah hujan stabil, 2000-2500 mm setahun, yaitu daerah yang tidak tergenang air saat hujan dan tidak kekeringan saat kemarau. Pola curah hujan tahunan memperngaruhi perilaku pembungaan dan produksi buah sawit.

Tipe kelapa sawit

Kelapa sawit yang dibudidayakan terdiri dari dua jenis: E. guineensis dan E. oleifera. Jenis pertama adalah yang pertama kali dan terluas dibudidayakan orang. E. oleifera sekarang mulai dibudidayakan pula untuk menambah keanekaragaman sumber daya genetik.
Penangkar seringkali melihat tipe kelapa sawit berdasarkan ketebalan cangkang, yang terdiri dari
§  Dura,
§  Pisifera, dan
§  Tenera.
Dura merupakan sawit yang buahnya memiliki cangkang tebal sehingga dianggap memperpendek umur mesin pengolah namun biasanya tandan buahnya besar-besar dan kandungan minyak per tandannya berkisar 18%. Pisifera buahnya tidak memiliki cangkang namun bunga betinanya steril sehingga sangat jarang menghasilkan buah. Tenera adalah persilangan antara induk Dura dan jantan Pisifera. Jenis ini dianggap bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masing-masing induk dengan sifat cangkang buah tipis namun bunga betinanya tetap fertil. Beberapa tenera unggul memiliki persentase daging per buahnya mencapai 90% dan kandungan minyak per tandannya dapat mencapai 28%. Untuk pembibitan massal, sekarang digunakan teknik kultur jaringan.

Hasil tanaman

Minyak sawit digunakan sebagai bahan baku minyak makan, margarin, sabun, kosmetika, industri baja, kawat, radio, kulit dan industri farmasi. Minyak sawit dapat digunakan untuk begitu beragam peruntukannya karena keunggulan sifat yang dimilikinya yaitu tahan oksidasi dengan tekanan tinggi, mampu melarutkan bahan kimia yang tidak larut oleh bahan pelarut lainnya, mempunyai daya melapis yang tinggi dan tidak menimbulkan iritasi pada tubuh dalam bidang kosmetik.
Bagian yang paling populer untuk diolah dari kelapa sawit adalah buah. Bagian daging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah menjadi bahan baku minyak gorengdan berbagai jenis turunannya. Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolesterol, dan memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak sawit juga diolah menjadi bahan baku margarin.
Minyak inti menjadi bahan baku minyak alkohol dan industri kosmetika. Bunga dan buahnya berupa tandan, bercabang banyak. Buahnya kecil, bila masak berwarna merah kehitaman. Daging buahnya padat. Daging dan kulit buahnya mengandung minyak. Minyaknya itu digunakan sebagai bahan minyak goreng, sabun, dan lilin. Ampasnya dimanfaatkan untuk makanan ternak. Ampas yang disebut bungkil inti sawit itu digunakan sebagai salah satu bahan pembuatan makanan ayam. Tempurungnya digunakan sebagai bahan bakar dan arang.
Buah diproses dengan membuat lunak bagian daging buah dengan temperatur 90 °C. Daging yang telah melunak dipaksa untuk berpisah dengan bagian inti dan cangkang dengan pressing pada mesin silinder berlubang. Daging inti dan cangkang dipisahkan dengan pemanasan dan teknik pressing. Setelah itu dialirkan ke dalam lumpur sehingga sisa cangkang akan turun ke bagian bawah lumpur. Sisa pengolahan buah sawit sangat potensial menjadi bahan campuran makanan ternak dan difermentasikan menjadi kompos.



minyak goreng dan jenis-jenis minyak goreng

Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari lemak tumbuhan atau hewan yang dimurnikan dan berbentuk cair dalam suhu kamar dan biasanya digunakan untuk menggoreng makanan. Minyak goreng dari tumbuhan biasanya dihasilkan dari tanaman seperti kelapa, biji-bijian, kacang-kacangan, jagung, kedelai, dan kanola.
Minyak goreng umumnya berasal dari minyak kelapa sawit. Minyak kelapa dapat digunakan untuk menggoreng karena struktur minyaknya yang memiliki ikatan rangkap sehingga minyaknya termasuk lemak tak jenuh yang sifatnya stabil. Selain itu pada minyak kelapa terdapat asam lemak esensial yang tidak dapat disintesis oleh tubuh. Asam lemak tersebut adalah asam palmitat, stearat, oleat, dan linoleat.
Beberapa minyak yang dipakai untuk menggoreng selain minyak kelapa sawit adalah minyak palm kernel, palm olein, palm stearin, dan Tallow. Selain itu terdapat juga minyak lain seperti minyak biji anggur, bunga matahari, kedelai, dan zaitun. Minyak-minyak ini kurang cocok apabila digunakan untuk menggoreng namun minyak-minyak ini memiliki kandunganasam lemak yang tinggi dan biasa digunakan sebagai bahan tambahan pada salad dan makanan lainnya.

Sabtu, 20 November 2010

Pengertian dan Definisi HAM (hak asasi manusia)

HAM / Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun. Sebagai warga negara yang baik kita mesti menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia tanpa membeda-bedakan status, golongan, keturunan, jabatan, dan lain sebagainya.
Melanggar HAM seseorang bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Hak asasi manusia memiliki wadah organisasi yang mengurus permasalahan seputar hak asasi manusia yaitu Komnas HAM. Kasus pelanggaran ham di Indonesia memang masih banyak yang belum terselesaikan / tuntas sehingga diharapkan perkembangan dunia ham di Indonesia dapat terwujud ke arah yang lebih baik. Salah satu tokoh ham di Indonesia adalah Munir yang tewas dibunuh di atas pesawat udara saat menuju Belanda dari Indonesia.
Pembagian Bidang, Jenis dan Macam Hak Asasi Manusia Dunia :
1. Hak asasi pribadi / personal Right
- Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pndah tempat
- Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat
- Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan
- Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan yang diyakini masing-masing
2. Hak asasi politik / Political Right
- Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan
- hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan
- Hak membuat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi politik lainnya
- Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi
3. Hak azasi hukum / Legal Equality Right
- Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan
- Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil / pns
- Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum
4. Hak azasi Ekonomi / Property Rigths
- Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli
- Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak
- Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang, dll
- Hak kebebasan untuk memiliki susuatu
- Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak
5. Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights
- Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan
- Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan dan penyelidikan di mata hukum.
6. Hak asasi sosial budaya / Social Culture Right
- Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan
- Hak mendapatkan pengajaran
- Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat

pustaka

pengertian HAM

Hak asasi manusia adalah hak-hak yang telah dipunyai seseorang sejak ia dalam kandungan dan merupakan pemberian dari Tuhan.HAM Berlaku secara universal. Dasar-dasar HAM tertuang dalam deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat (Declaration of Independence of USA) dan tercantum dalam UUD 1945 Republik Indonesia, seperti pada pasal 27 ayat 1, pasal 28, pasal 29 ayat 2, pasal 30 ayat 1, dan pasal 31 ayat 1
Contoh hak asasi manusia (HAM):
§  Hak untuk hidup.
§  Hak untuk memperoleh pendidikan.
§  Hak untuk hidup bersama-sama seperti orang lain.
§  Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama.
§  Hak untuk mendapatkan pekerjaan.

pustaka

Jumat, 19 November 2010

Dendrocnide photinophylla

Dendrocnide photinophylla - Shiny berdaun Stinger
Keluarga: Urticaceae
Nama Umum: Shiny-berdaun menyengat Pohon 
Distribusi: Wheeny Creek, NSW untuk Atherton, QLD N.
 
Habitat: Subtropis, hutan kering dan litoral.
 
Bentuk: pohon Besar untuk 30m tinggi.
 
Daun: Daun yang sederhana, alternatif, sedikit bergigi, mengkilap hijau dan ditarik keluar ke titik tumpul.
 Mereka ditutupi dengan rambut menyengat kaku. 
Bunga: Bunga berwarna kuning / hijau dalam malai pendek dari axils daun dari Maret-Juni.
 
Buah: Buah merupakan kumpulan dari kacang putih yang melekat pada buah keputihan batang membengkak matang dari Januari-Maret.
 
Garden Gunakan: Tidak, hanya untuk penggemar hutan hujan atau kolektor.
 
Edible:? Buah bisa dimakan (rasanya seperti apel hijau) tetapi ditutupi oleh menyengat rambut yang sulit untuk dihilangkan.
 
Perbanyakan: menyebarkan dari biji segar dan stek.
 
Komentar: Buah yang dimakan oleh hewan pemakan hutan dan daun pada tanaman yang dimakan oleh banyak pemakan daun hutan hujan yang telah disesuaikan dengan rambut menyengat.
 Aborigin membuat jaring dan garis dari serat kulit kayu. Individu disengat tanaman ini menderita sakit yang kuat yang dapat berlangsung selama beberapa waktu, tergantung pada individu dan tingkat keparahan sengatannya. Sting pada tanaman ini tidak manjur sebagai excelsa Dendrochnide. 

Dendrocnide photinophylla (URTICACEAE); berdaun menyengat pohon-Shiny

Besar pohon untuk 30m tinggi di Subtropis, hutan kering dan litoral.Ditemukan dari Wheeny Creek, NSW untuk Atherton, QLD N. 

Daun sederhana, alternatif, sedikit bergigi, mengkilap hijau dan ditarik keluar ke titik tumpul.
 Mereka ditutupi dengan rambut menyengat kaku. 

Bunga berwarna kuning / hijau dalam malai pendek dari axils daun dari Maret-Juni.
 

Buah merupakan kumpulan dari kacang putih yang melekat pada buah keputihan batang membengkak matang dari Januari-Maret.
 

Tidak untuk digunakan di taman, hanya untuk penggemar hutan hujan atau kolektor.
 

Buah dimakan (rasanya seperti apel hijau) tetapi ditutupi oleh menyengat rambut yang sulit untuk dihilangkan.
 

Menyebarkan dari biji segar dan stek.
 

Buah dimakan oleh hewan pemakan hutan dan daun pada tanaman yang dimakan oleh banyak pemakan daun hutan hujan yang telah disesuaikan dengan rambut menyengat.
 Aborigin membuat jaring dan garis dari serat kulit kayu. Individu disengat tanaman ini menderita sakit yang kuat yang dapat berlangsung selama beberapa waktu, tergantung pada individu dan tingkat keparahan sengatannya. Sting pada tanaman ini tidak manjur sebagai excelsa Dendrochnide. 

pustaka
http://www.flickr.com/photos/blackdiamondimages/1349992169/

Gluta

Gluta L.
Rengas, Renghas, Ringas, Rungus

Sebuah studi baru-baru ini marga Gluta dan Melanorrhoea Wallich oleh Hou (1978) telah menghasilkan usulan bahwa seluruh genus Melanorrhoea berkurang menjadi Gluta. Genus diperbesar baru sehingga mengandung sekitar 30 spesies didistribusikan di Madagaskar, India, Burma, Thailand, Indocina, Cina, dan di seluruh Malesia tapi tidak (belum) di Filipina (Hou 1978).
Berbagai nama vernakular - Rengas (Malaya), hangus (Penang), rangus (Sakar), ruengas (Sudan), ingas (Indonesia), Angas dan ligas (Filipina) - diterapkan untuk pohon-pohon getah yang menghasilkan luka pada kulit. Spesies yang bersangkutan terutama dalam genus Gluta; mereka putih iritasi getah berwarna hitam pemaparan pada udara (Burkill 1935), sebuah fitur yang biasa ditemukan dalam famili Anacardiaceae (Hou 1978). Di Malaya, beracun jenis lebih biasanya disebut Jalung Kerbau - kerbau liar - adalah beberapa spesies Melanochyla Hook. Sebagai f. Tidaklah bijaksana bahkan untuk duduk di bawah ini, untuk hujan membawa turun racun dari daun (Corner 1952).
Banyak menyediakan keras, tahan lama, kayu indah ditandai, kayu batang seringkali darah berwarna merah.Namun, iritasi dari getah batas nilainya. Dalam perdagangan kayu, Rengas istilah atau renghas disediakan untuk kayu batang merah spesies Gluta. Singapura mahoni syarat dan mahoni Selat juga dapat merujuk kepada kayu dari spesies Gluta. Hanya beberapa spesies secara rutin didistribusikan oleh perdagangan kayu (Hausen 1973). Ini merupakan bahan yang sangat baik untuk mebel dan memutar, dan digunakan di Malaya untuk membuat "daching" - timbangan Cina. Namun, bahkan benar-benar kayu berpengalaman, mebel, dll. dapat mempengaruhi allergically peka orang. Hitam getah cenderung untuk menemukan jalan melalui semir, tetapi aplikasi lebih lanjut semir, khususnya lacquer poliuretan modern, setelah dua atau tiga tahun mungkin untuk mengatasi masalah (Burgess 1966).
keracunan Rengas dalam bentuk dermatitis akut dengan gejala konstitusional tidak jarang di Malaya di buruh perkebunan, tukang kebun, dan pencari kayu (Gimlette 1929, Samuel 1935). Kontak tidak hanya dengan getah segar, tetapi juga dengan cabang-cabang yang telah dipotong dan dikeringkan selama berbulan-bulan bisa menghasilkan luka ( Hornsey 1914 ). Corner (1952) mencatat bahwa Gluta spesies telah dikumpulkan tidak cukup karena iritasi getah menghalangi kolektor tanaman mencari bahan untuk herbarium. Pada abad terakhir, Upwich (1894) dijelaskan dermatitis yang terjadi di dua perusahaan tentara setelah mereka menyeberangi sungai di tepi yang tumbuh pohon Rengas yang buahnya telah terkontaminasi sungai. Noosten & Visser (1936) juga mencatat bahwa jus buah dapat menyebabkan dermatitis.


Rengas
Gluta renghas
 L.
Nama umum
Indonesia:
rengas, ingas, jingah, umpah
Gluta renghas

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Rosidae
                         Ordo: Sapindales
                             Famili:
 Anacardiaceae 
                                 Genus:
 Gluta
                                     Spesies:
 Gluta wallichii

Kerabat Dekat
Rengas Air


pustaka
http://bodd.cf.ac.uk/BotDermFolder/ANAC-2.html